Lombok Tengah NTB - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya Kanwil Kemenkumham NTB melaksanakan peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Selasa (21/02). Dengan mengusung tema peringatan Isra’ dan Miraj menjadi momentum hijrah, belajar dan bangkit dari keterpurukan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua II Baznas Lombok Tengah, TGH. Ma'arif Abdul Majid sebagai penceramah.
Bertempat di Musholla At-Taubah Rutan Praya, tampak ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) antusias dan khidmat mengikuti rangkaian acara peringatan Isra’ dan Mi’raj 1444 H.
Kepala Rutan Praya yang diwakili Kasubsi Pengelolaan, H. Jaliludin dalam sambutannya mengaku pihaknya memang secara rutin tiap tahun menyelenggarakan acara Isra' dan Mi'raj. Tetapi beberapa tahun terakhir tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Selanjutnya, ia mengajak kepada seluruh petugas dan WBP untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum untuk bangkit dari keterpurukan dan menjadi lebih baik lagi. “Dalam kesempatan ini atas nama Kepala Rutan Praya, saya mengajak seluruh hadirin untuk memaknai Isra’ dan Mi’raj sebagai bagian dari bagian revolusi mental karakter seorang muslim, utamanya adalah memantapkan karakter muslim yang mempunyai potensi, memiliki daya intelektual yang kuat dan jiwa mandiri serta spirit untuk berdikari, ” ujarnya.
Sementara itu, TGH. Ma'arif Abdul Majid dalam ceramahnya menyampaikan hikmah dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad SAW, “kita melaksankan Isra’ dan Mi’raj yang luar biasa dan makna yang begitu berhikmah dibalik perjalanan Rasul bersama malaikat Jibril, intinya adalah sebagaimana Allah SWT memilihkan malaikat Jibril secara khusus, maka carilah sahabat yang baik, yang mampu membawa kita kepada jalan Allah SWT sebagaimana malaikat Jibril membawa Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT, ” pesan Wakil Ketua II Baznas Lombok Tengah tersebut.
Ia juga merasa kagum dengan WBP di Rutan Praya saat memperingati Isra’ dan Mi’raj kali ini, “luar biasa, dibalik WBP meneteskan air mata saat berkumandangnya sholawat, diberikan hikmah, alhamdulillah begitu berkesan dihati mereka, artinya saya yakin setiap manusia ingin merasa baik, dengan selalu tercurahkan kebaikan seperti peringatan Isra’ dan Mi’raj ini, bahkan setiap kegiatan pembinaan keagamaan disini itu untuk merubah mereka lebih baik lagi, setiap manusia pasti memiliki kesalahan, sebaik baiknya kesalahan seorang yang bertaubat kepada Allah SWT sebelum datang malaikat Izrail mecabut nyawa kita, ” pungkasnya.(Adb),
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|